Karakteristikdan Sifat Stainless Steel 1. Tahan Korosi (Corrosion Resistance). Semua baja tahan karat memiliki dua karakteristik yang sama - mereka mengandung 2. Resistensi Cryogenic (Temperatur Rendah). Resistensi kriogenik diukur dengan ductility atau ketangguhan pada suhu di 3. Kekuatan Sifatnatural dari logam stainless steel yang tahan lama, lebih kokoh, anti karat walaupun sering terkena air, serta memiliki penampilan yang elegan sehingga memberikan efek mewah bagi ruangan. Logam stainless juga sangat cocok digunakan sebagai bahan utama pembuatan furniture, sehingga lebih ramah lingkungan. Bajaadalah paduan logam. Jadi perhiasan tubuh stainless steel kelas bedah mengandung sedikit nikel. Bahkan jumlah yang sedikit ini dapat menyebabkan iritasi atau bahkan reaksi alergi pada orang yang sangat sensitif terhadapnya. 6Karakteristik Stainless Steel 1. Persen Krom Tinggi. Stainless steel memiliki kandungan Chromium minimal 10,5%. Kandungan unsur chromium ini merupakan 2. Tahan Karat. Jika logam lain memerlukan proses galvanize untuk melindungi dari korosi, stainless steel memiliki sifat 3. Low Maintenance & Sifatsifat stainless steel membuatnya lebih tahan atau tahan lama dan tidak mudah rusak oleh oksidasi. 4. Kekerasan dan Kekuatan Tinggi. Stainless steel memiliki kekuatan tarik tinggi dibandingkan dengan baja ringan. Duplex stainless steel memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi daripada stainless steel austenitic. sOcgNN. Stainless steel mungkin menjadi salah satu jenis logam yang tidak asing lagi di telinga kita. Beberapa perabotan dan perlengkapan rumah tangga menggunakan stainless sebagai material utamanya. Contohnya saja seperti panci, wajan, pisau dan lain sebagainya terbuat dari bahan stainless. Stainless steel juga sering diaplikasikan pada konstruksi rumah seperti railing tangga, garasi atau bahkan pagar. Karena fungsinya tersebut, maka stainless steel menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyaknya penggunaan stainless steel tidak hanya memberikan dampak positif saja. Tetapi juga dibarengi dengan dampak negatif, yaitu memicu timbulnya limbah. Stainless steel termasuk sebagai bagian dari limbah besi dan logam. Ini merupakan jenis limbah yang berbahaya karena memiliki sifat reaktif dan korosif. Sebelum membahas lebih jauh mengenai macam-macam limbah besi dan logam. Terlebih dahulu kita akan mengenal lebih jauh mengenai ciri stainless asli, serta jenis-jenis dan kegunaannya. Stainless Steel Martensitic Jenis stainless steel yang pertama adalah stainless steel martensitic. Ini merupakan jenis stainless yang memiliki kandungan krom yang lebih tinggi, yakni hingga 12 % sampai dengan 14%. Martensitic stainless steel terdiri dari perpaduan 1 % kromium dan 35% karbon. Martensitic stainless steel memiliki ciri khas yaitu sifatnya yang tahan karat dan memiliki daya tahan tinggi. Jika Anda ingin tahu jenis stainless steel untuk pisau, maka martensitic tersebut merupakan pilihan yang tepat. Stainless martensitic dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu Stainless Steel Martensitic Tipe 410 Tipe stainless steel ini memiliki kandungan krom sebanyak 13% dan karbon sebanyak 0,15%. Tipe ini umumnya digunakan untuk membuat baut, bushing dan katup pompa. Stainless Steel Martensitic Tipe 416 Stainless tipe 416 juga memiliki kandungan krom sebanyak 13% dan 0,15% kandungan karbon. Meskipun secara garis besar hampir sama dengan tipe 410 namun jenis stainless steel ini memiliki tambahan sulfur atau belerang. Tipe tersebut sering digunakan untuk membuat katup, gear dan baut. Stainless Steel Martensitic Tipe 431 Stainless steel tipe 431 merupakan stainless steel dengan kandungan krom sebanyak 17%. Jenis ini terbuat dari 2,45% nikel dan 0,15 karbon maksimum. Stainless steel tipe tersebut biasanya digunakan untuk membuat poros baling-baling dan juga turbin generator. Stainless Steel Ferritic Ferritic merupakan jenis stainless steel yang memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan memiliki sifat anti korosi. Namun meskipun demikian, stainless steel ferritic penggunaannya terbatas karena sulit ditempa. Ferritic stainless steel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Stainless Steel Ferritic Tipe 409 Tipe 409 merupakan tipe ferritic yang terdiri dari 11% krom dan juga titanium. Jika Anda sedang mencari jenis stailess steel untuk knalpot, maka tipe ferritic 409 adalah pilihan yang tepat. Ferritic tipe 409 memiliki perlindungan anti korosi dan oksidasi. Penggunaan tipe stainless tersebut seringkali digunakan untuk membuat knalpot, peralatan rumah tangga dan juga pertanian. Stainless Steel Ferritic Tipe 410S Tipe 410S memiliki kandungan titanium, colombium dan juga karbon rendah. Ferritic tipe 410S juga memiliki ketahanan suhu yang tinggi, sehingga bisa di las tanpa khawatir akan retak. Penggunaan stainless steel tipe ini pada umumnya ditemukan pada industri minyak, pertambangan, dan petrokimia. Stainless Steel Austenitic Stainless steel austenitic memiliki kandungan nikel sebesar 8 sampai 20% dan juga kandungan krom sebanyak 17 sampai 25%. Stainless steel austenitic merupakan tipe yang cocok untuk suhu rendah, sehingga tidak dapat dikeraskan menggunakan bantuan panas. Jenis stainless steel tersebut biasanya digunakan untuk keperluan arsitektur. Jadi untuk Anda yang sedang mencari jenis stainess steel untuk pagar, maka tipe austenitic merupakan pilihan yang tepat. Austenitic juga dibedakan menjadi beberapa tipe, diantaranya yaitu Stainless Steel Austenitic Tipe 303 Austenitic tipe 303 biasa digunakan untuk membuat mur, baut dan juga beberapa peralatan komponen listrik. Stainless Steel Austenitic Tipe 304 Jenis stainless 304 merupakan jenis stainless steel yang biasa digunakan untuk peralatan pengolahan makanan dan tempat penyimpanan. Stainless Steel Austenitic Tipe 347 Austenitic tipe 347 cocok untuk penggunaan pada air tawar, namun tidak cocok digunakan untuk air laut. Tipe tersebut memiliki kandungan bahan yang ekonomis dan juga memiliki kandungan niobum. Stainless Steel Austenitic Tipe 316 Stainless steel tipe 316 cocok digunakan untuk instalasi di laut. Tipe jenis tersebut memiliki sifat anti korosi karena mengandung molibdenum sebanyak 2 sampai 3%. Stainless Steel Austenitic Tipe 317 Stainless steel tipe 317 hampir sama dengan tipe 316, hanya bedanya stainless steel tersebut memiliki kandungan molibdenum sebanyak 3 sampai 4% lebih tinggi. Sehingga tidak hanya cocok untuk instalasi laut, tetapi juga cocok untuk temperatur dingin. Stainless Steel Duplex Stainless steel duplex merupakan tipe stainless steel yang terdiri dari baja austenitic dan juga ferritic. Perpaduan keduanya menghasilkan produk dengan kromium yang tinggi. Stainless steel duplex merupakan baja yang lebih resistan korosi, tahan asam, tahan panas dan juga dapat dipotong menggunakan alat las. Berdasarkan tipenya duplex stainless steel dibedakan menjadi tiga jenis. Berikut ini ulasan lengkapnya Stainless Steel Duplex Tipe 2010 Duplex tipe 2010 dimanfaatkan untuk berbagai pengolahan kimia. Hal ini dikarenakan sifatnya yang tahan terhadap korosi dan memiliki kekuatan tinggi. Stainless Steel Duplex Tipe 2206 Tipe 2206 biasanya digunakan untuk pengolahan kimia seperti penyimpanan serta eksplorasi minyak dan gas. Stainless Steel Duplex Tipe 2507 Tipe yang satu ini juga digunakan untuk eksplorasi minyak dan gas serta digunakan untuk pengendalian gas buang. Itulah tadi beberapa contoh dan jenis-jenis stainless steel yang biasanya digunakan di sekitar kita. Secara garis besar, stainless steel adalah sejenis baja tahan karat. Namun ia yang memiliki daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan besi dan juga baja biasa. Bijak Mengolah Limbah Stainless Steel Bersama Wasteship SHP Penggunaan stainless steel sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari perabotan rumah tangga, alat-alat memasak hingga untuk kebutuhan konstruksi pun menggunakan stainless steel sebagai materialnya. Namun karena banyaknya penggunaan stainless steel, ini juga memberikan dampak negatif. Salah satunya adalah timbulnya limbah besi sebagai salah satu limbah berbahaya yang memberikan dampak bagi lingkungan. Limbah besi dan logam merupakan jenis limbah yang bisa didaur ulang. Artinya, dapat diolah kembali dan dibentuk menjadi sebuah barang baru. Jadi, jika memiliki sampah berbahan stainless, jangan dibuang begitu saja. Tetapi sebaiknya dioleh terlebih dahulu atau dijadikan sebagai barang daur ulang. Selain melakukan pengolahan secara mandiri, mempercayakan pekerjaan mengolah limbah pada pihak ketiga juga tidak ada salahnya. Nah, Wasteship Sinar Hidayah Putra merupakan pilihan yang tepat untuk kebutuhan tersebut. Wasteship Sinar Hidayah Putra melayani pengelolaan limbah, baik limbah besi, limbah industri maupun limbah B3. Dengan pengelolaan limbah yang tepat, tidak hanya membuat lingkungan menjadi lebih bersih, namun juga menjaga bumi agar tetap lestari. Dan tentu saja bumi juga terhindar dari dampak buruk pencemaran lingkungan akibat limbah stainless steel. JAKARTA, - Wadah makanan, baik yang berbahan plastik, kaca, atau stainless steel, adalah benda yang sangat penting dimiliki. Wadah ini serbaguna, bisa menyimpan sisa makanan di kulkas atau sebagai kotak bekal. Pun wadah makanan harus dicuci dengan benar sebelum digunakan, untuk menjamin daya tahannya. Sebab, beberapa jenis wadah bisa bertahan hingga berbulan-bulan atau bahkan demikian, wadah makanan apa yang terbaik, apakah plastik, kaca, atau stainless steel? Dilansir dari Martha Stewart, Sabtu 30/1/2021, berikut penjelasannya. Baca juga Catat, Cara Menghilangkan Bau dan Noda pada Wadah Plastik Wadah makanan plastik Soal daya tahan, wadah makanan plastik paling mudah terlihat usang, serta mudah menyerap bau dan noda makanan. "Penting untuk melacak berapa lama Anda memiliki wadah plastik, karena bahan kimia dapat 'bocor' keluar dari plastik saat memanas," kata Leanne Stapf, Direktur Operasional The Cleaning Authority. Tanda yang jelas bahwa sudah waktunya untuk membuang wadah plastik adalah jika wadah tersebut retak, berubah warna, atau berubah bentuk. Jika Anda memiliki wadah plastik yang tidak bebas BPA, Anda mungkin harus membuangnya juga. Studi menemukan bahwa Bisphenol A, atau BPA, adalah senyawa pengganggu endokrin, yang dapat mengganggu fungsi hormon normal dalam tubuh. Baca juga Wadah Es Batu Berbau? Begini Cara MembersihkannyaTergantung pada bahannya, wadah plastik mungkin perlu dicuci dengan tangan. "Meskipun sebagian besar barang plastik aman untuk mesin cuci piring, pastikan untuk membaca semua labelnya. Beberapa plastik dapat melengkung karena suhu tinggi," ujar Stapf. Wadah makanan kaca Kaca merupakan pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan, aman, dan tahan lama dibandingkan wadah plastik. Menurut OXO, wadah makanan kaca harus diganti untuk alasan keamanan jika pecah. Sifat wadah kaca yang berat juga berarti bahwa wadah tersebut lebih cocok untuk menyimpan sisa makanan di kulkas atau freezer daripada digunakan sebagai wadah makanan untuk dibawa. PEXELS/KATERINA HOLMES Ilustrasi wadah plastik. Wadah makanan stainless steel Stainless steel semakin populer sebagai wadah penyimpanan makanan karena sifatnya yang ramah lingkungan. Namun, kelemahan wadah stainless steel adalah tidak transparan, sehingga Anda tidak dapat melihat isinya. Selain itu, wadah stainless steel tidak bisa masuk ke dalam microwave atau oven. Namun, bahan ini tahan bau sehingga rasa dan bau dari makanan yang kuat tidak akan menembus logam. Wadah ini juga sangat tahan lama, ramah lingkungan, dan aman untuk mesin cuci piring, sehingga memudahkan pembersihan. Wadah stainless steel mungkin akan menunjukkan bekas lecet atau goresan, namun tidak akan memengaruhi kinerja wadah. Dengan perawatan yang tepat, wadah stainless steel akan baik digunakan selama bertahun-tahun. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Ferritic steels are high-chromium, magnetic stainless steels that have a low carbon content. Known for their good ductility, resistance to corrosion and stress corrosion cracking, ferritic steels are commonly used in automotive applications, kitchenware, and industrial equipment. Characteristics of Ferritic Stainless Steel In comparison to austenitic stainless steels, which have a face-centered cubic FCC grain structure, ferritic steels are defined by a body-centered cubic BCC grain structure. In other words, the crystal structure of such steels is comprised of a cubic atom cell with an atom in the center. This grain structure is typical of alpha iron and is what gives ferritic steels their magnetic properties. Ferritic steels cannot be hardened or strengthened by heat treatment but have good resistance to stress-corrosion cracking. They can be cold worked and softened by annealing heating and then slowly cooling. ​ While not as strong or corrosion-resistant as austenitic grades, the ferritic grades generally have better engineering properties. Though generally very weldable, some ferritic steel grades can be prone to sensitization of the weld heat-affected zone and weld metal hot cracking. Weldability limitations, therefore, restrict the use of these steels to thinner gauges. Due to their lower chromium content and lack of nickel, standard ferritic steel grades are usually less expensive than their austenitic counterparts. Specialty grades often include molybdenum. Ferritic stainless steel usually contains to 27% chromium. Groups of Ferritic Stainless Steels Ferritic stainless steel alloys can generally be classified into five groups, three families of standard grades Groups 1 to 3 and two families of specialty grade steels Groups 4 and 5. While standard ferritic steels are, by far, the largest consumer group in terms of tonnage, demand for specialty grade stainless steels is increasing steadily. Group 1 Grades 409/410L These have the lowest chromium content of all stainless steels and so are the least expensive of the five groups. They are ideal for slightly corrosive environments where localized rust is acceptable. Grade 409 was initially created for automotive exhaust systems silencers but can now be found in automotive exhaust tubing and catalytic converter casings. Grade 410L is often used for containers, buses, and LCD monitor frames. Group 2 Grade 430 The most commonly used ferritic steels are found in Group 2. They have a higher chromium content and are, consequently, more resistant to corrosion by nitric acids, sulfur gases, and many organic and food acids. In some applications, these grades can be used as a replacement for austenitic stainless steel grade 304. Grade 430 is often found in the interiors of appliances, including washing machine drums, as well as kitchen sinks, indoor panels, dishwashers, cutlery, cooking utensils, and food production equipment. Group 3 Grades 430Ti, 439, 441, and Others Having better weldability and formability characteristics than Group 2 ferritic sheets of steel, Group 3 steel can be used to replace austenitic grade 304 in a wider range of applications, including in sinks, exchange tubes, exhaust systems, and welded parts of washing machines. Group 4 Grades 434, 436, 444, and Others With a higher molybdenum content, the ferritic stainless steel grades in Group 4 have enhanced corrosion resistance and are used in hot water tanks, solar water heaters, exhaust system parts, electric kettles, microwave oven elements, and automotive trim. Grade 444, in particular, has a pitting resistance equivalent PRE that's similar to grade 316 austenitic stainless steel, allowing it to be used in more corrosive outdoor environments. Group 5 Grades 446, 445/447, and Others This group of specialty stainless steels is characterized by relatively high chromium content and the addition of molybdenum. The result is steel with excellent corrosion and scaling or oxidation resistance. In fact, the corrosion resistance of grade 447 is equivalent to that of titanium metal. Group 5 steels are typically used in highly corrosive coastal and offshore environments.