Kamimencoba mengabadikan perjalan Kereta Api di Indonesia, sebagai rasa cinta kami terhadap kereta api, dan ikut mencatat perjalanan sejarah kereta api di Hargatiket KA Argo Parahyangan Excellence untuk kelas eksekutif Rp 150 ribu dan ekonomi Rp 110 ribu. Kereta ini membawa empat rangkaian gerbong kereta eksekutif, dan 4 gerbong kereta ekonomi dengan total kapasitas tempat duduk 520 kursi. Noxy menjelaskan, KA Argo Parahyangan Excellence memilki waktu tempuh 2 jam 50 menit, lebih cepat dari DiIndonesia kereta api telah dikenal sejak abad ke - 19 dan dijalankan pertama kali tanggal 17 Juni 1868 antara kota Semarang (Kemijen) dan temanggung dengan jarak 26 km. Perkembangan perkeretaapian di Indonesia dimulai dengan pemasangan lalu lintas Semarang - Surakarta oleh Nederlands Indische Spoorwegn Matschapj (NISM). Pencangkulan Ketikasaya mendaftar layanan kereta Argo Parahyangan, informasi ini dapat diberikan: Untuk berangkat dari Bandung ke Jakarta, tempat duduk yang searah dengan kereta adalah kursi 1-12 Untuk berangkat dari Jakarta ke Bandung, duduk di arah yang sama dengan kereta adalah 12-24. Keretaapi Argo Parahyangan Priority sebenarnya bukan rangkaian satu kereta melainkan hanya terdiri dari satu gerbong saja yang terletak di bagian paling ujung kereta. Menaikinya dari Stasiun Bandung, gerbong kelas priority berada di ujung paling kiri. Setelah menemukan tempat duduk, saya pun mulai menaruh semua barang-barang di bagasi Ketikakembali dari Bandung menuju Jakarta tuk bekerja. Kereta Argo Parahyangan yang saya tumpangi dari Stasiun Cimahi perlahan-lahan memasuki stasiun Jatinegara. Para penumpang yang akan turun di Jatinegara saya lihat sudah bersiap-siap di depan pintu, suasana Jatinegara penuh sesak seperti biasa. Sementara itu, dari jendela, saya lihat beberapa orang porter/buruh angkut berlomba lebih dulu PengalamanNaik Kereta Api Argo Parahyangan Eksekutif. Sebenarnya, ini bukan kali pertama saya naik Kereta Api Argo Parahyangan Eksekutif. Empat hari sebelum kepulangan, saya juga menaiki kereta yang sama. Untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Bandung, saya kebagian duduk di gerbang Eksekutif 2, dengan tempat duduk bernomor 10A. Posisinya di sebelah kanan, dekat dengan jendela. Pengoperasiankembali Kereta Priority Argo Parahyangan Bandung-Jakarta ini tentu saja diiringi dengan protokol kesehatan dalam masa new normal yang dianjurkan oleh pemerintah. • Syarat Terbaru Naik Kereta Api Jarak Jauh, Calon Penumpang Kini Tak Perlu Isi CLM. "Kami kembali beroperasi, tentunya dengan menerapkan protokol adaptasi kebiasaan Waktutempuh rerata dari 2 jam 50 menit higga 4 jam 15 menit. Kecepatan kereta di angka 60 hingga 100 km/jam. Tempat duduk yang disediakan untuk layanan eksekutif argo adalah 50 tempat duduk susunan 2 - 2 dengan servis reclining and revolving seat. Perjalanannaik kereta api Argo Parahyangan kelas Priority dari Stasiun Bandung menuju ke Stasiun Gambirkeretaapi tripbytrain. Tips memilih tempat duduk KA Argo Parahyangan ekonomi. Tips pilih kursi kereta dari Jakarta ke Bandung. Akehe 40 kursi madep ngarep lan 40 kursi madep mburi ekonomi premium kursi saged direbahake. Karena posisi tempat PUvti. Update Kamis, 28 Maret 2019 Dari Bandung kereta Argo Parahyangan Premium pukul saya pilih kursi no 8 yang seharusnya menghadap searah kereta, tapi kenyataannya sebaliknya. Saat pulang ke Bandung pukul saya pilih kursi no 15 dan ternyata sesuai, menghadap searah kereta. Jadi ada unsur untung-untungan pula yang di luar kebiasaan. Setelah saya amati, gerbong ekonomi premium ini sedikit beda dengan ekonomi biasa, yaitu kursi bisa direbahkan, TV di atas ada 4, dan toilet ada 2 bersebelahan. Oh ya, di dekat pintu keluar utara stasiun Gambir juga sedang dibangun masjid At Tanwir. Senin, 25 Februari 2019 Tarif kereta Argo Parahyangan kini naik menjadi 110 ribu untuk kelas ekonomi sebelumnya 80 ribu, 150 ribu untuk kelas eksekutif sebelumnya 120 ribu, dan 290 ribu untuk kelas priority sebelumnya 250 ribu. Tapi jangan khawatir kalau beli di agen tiket online seperti harganya cukup terjangkau. PT Kereta Api Indonesia sejak Maret 2017 mengganti gerbong kelas bisnis menjadi kelas ekonomi, dengan dengan kualitas gerbong lebih baik. Keberangkatan dari Bandung ke Gambir untuk hari Senin ada 12 x, ada yang pukul WIB. Jadwal dari Gambir ke Bandung Tips memilih tempat duduk KA Argo Parahyangan ekonomi Perjalanan dari Bandung, kursi no 1-11 menghadap searah kereta dari Bandung ke Jakarta, sedangkan kursi no 12-21 berlawanan arah, sehingga orang yang pusing duduk berlawanan arah kereta sebaiknya pilih kursi no 1-11. Sebaliknya dari Jakarta sebaiknya pilih no antara kursi no 11-12 di pasang TV untuk informasi dan hiburan Selasa, 2 Oktober 2018 Saya naik Argo Parahyangan Premium semua pukul subuh dari Bandung ke Gambir. Berbeda dengan ekonomi, gerbong premium ini dilengkapi dengan 2 TV di tengah, kursi yang dapat direbahkan. Namun karena sempit, penumpang di belakang saya protes, minta jangan direbahkan. Hahaha. Toilet duduknya juga sangat sempit, tapi lumayanlah karena terawat dan wangi. Sabtu, 18 Agustus 2018 Dalam rangka menonton Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Sabtu pagi kami berangkat ke Jakarta naik kereta Argo Parahyangan ekonomi pukul pukul sampai Jakarta pukul 11 siang. Suasana stasiun Bandung sudah ramai, meski beberapa tenant baru akan buka. Saya sempat tengok desain gerbong eksekutif yang baru, sepintas mirip gerbong ekonomi. Namun yang pasti eksekutif lebih lega karena lebih sedikit kursinya. eksekutif ekonomi Seperti biasa, untuk ekonomi maupun eksekutif ada toilet, dan colokan listrik. Plus tambahan hiburan KA TV ditengah ekonomi dan di ujung eksekutif serta tempat minum di tiap kursi. Kabin penyimpanan barang juga seperti di pesawat. Lampu nya juga lebih terang. Kekurangan kelas ekonomi adalah jarak antar kursi terasa sempit untuk orang dengan tinggi di atas 175 cm serta kursi fixed/tak bisa dibolak-balik, kursi no 1-11 menghadap searah kereta dari Bandung ke Jakarta, sedangkan kursi no 12-21 berlawanan arah, sehingga orang yang pusing duduk berlawanan arah kereta sebaiknya pilih kursi no 1-11. Di antara kursi no 11-12 di pasang TV untuk informasi dan hiburan. Toiletnya selain model jongkok, kini juga ada yg model duduk. Dibanding kereta api Senandung Sutera Malaysia, kereta di Indonesia jauh lebih baik dan nyaman. Dan saya rasa dari sisi harga jauh lebih worth it naik kereta api Indonesia daripada naik NSW Link di Australia atau JR di Jepang. 8B Bandung Gambiir Loko penarik gerbong Argo Parahyangan 18B Gambir Bandung Dari Bandung ke Gambir saya memilih kursi no 8B supaya enak buat nonton TV yang ada di tengah serta searah dengan arah kereta. Sebaliknya waktu pulangnya dari Gambir ke Bandung saya memilih kursi no 18B. Di toilet juga ada informasi profil lokomotif penarik gerbong kereta Argo Parahyangan ini. Oh ya, di gerbong restorasi sekarang ada tempat sholat, cukup untuk 1 atau 2 orang. 30&31 Januari 2018 saya kembali naik kereta ini, kelas ekonomi, yang berangkat jam 5 pagi dari Bandung dan balik keesokan harinya jam 8 malam dari Gambir. Saat keberangkatan duduk di kursi nomor 7 yang mana kursi no 1-11 menghadap ke Jakarta, kebalikannya no 12-22 berlawanan arah. Nomor 1-11 ini aman buat yang suka pening dengan perjalanan mundur. Kurangnya adalah sangat sempit/rapat buat yang bertinggi badan 175 cm ke atas, lihat penampakannya kursi no 7 argo parahyangan ekonomi Sedangkan saat baliknya saya dapat kursi nomor 12, menghadap ke arah Bandung. Lebih nyaman karena lebih lapang, berhadapan dengan nomor 11. tidak berdempetan seperti nomor lainnya. Tips dari saya kalau bertubuh lebih tinggi dari 175 cm dari Bandung ke Jakarta pilih kursi nomor 11 A/B/C/D, arah sebaliknya pilih nomor 12 A/B/C/D. Kalau lebih pendek dari Bandung ke Jakarta pilih nomor 1-11, arah sebaliknya pilih nomor 12-22. Sabtu, 28 Oktober 2017 Pagi ini saya naik kereta api Argo Parahyangan premium yang berangkat jam pagi dari Bandung. Bagi yang bawa kendaraan, tempat parkir sudah buka dari jam saat kami tiba di stasiun. Mungkin parkir ini buka 24 jam. Premium ekonomi tarifnya 90 ribu. Dibanding yang ekonomi 70/80 ribu adalah adanya 2 TV selain 2 TV yang ada di tengah. Jadi di dalam gerbong premium ekonomi ini ada 4 buah TV yang cukup menarik siarannya. Selain itu kursi bisa agak direbahkan, tidak seperti ekonomi biasa yang fixed. Satu lagi ada lampu baca tiap kursi. Inilah penampakannya. tuas kursi ekonomi premium lampu baca ekonomi premium interior ekonomi premium gerbong ekonomi premium Sabtu, 17 Juni 2017 Ternyata Argo Parahyangan jam pagi dari Bandung ke Jakarta ada 3 kelas eksekutif, bisnis, ekonomi. Gerbong ekonomi nya seperti gerbong ekonomi jaman dulu, dimana formasi 2-3 berhadapan. Sempit, bersih dan wangi. Mungkin karena ekonomi sedang turun, kelas ini penuh penumpang. Kelas lain longgar. Bisa dilihat saat memesan tiket sehari sebelum keberangkatan. Tarif kelas ekonomi 70 ribu, sedangkan bisnis 80 ribu, eksekutif 100 ribu. Kalau mau lebih nyaman dan tersangka sebaiknya naik kelas bisnis. Selisih 10 ribu, tapi selisih kenyamanannya lebih dari itu. Yang jelas duduk kelas bisnis bisa diatur tidak berhadapan. Kamis, 4 Mei 2017,struk pembelian makan minum sudah dalam bentuk print out. Keren. Kamis, 4 Maret 2017 Kekurangan kelas ekonomi adalah jarak antar kursi terasa sempit untuk orang dengan tinggi di atas 175 cm serta kursi fixed/tak bisa dibolak-balik, kursi no 1-11 menghadap searah kereta dari Bandung ke Jakarta, sedangkan kursi no 12-21 berlawanan arah, sehingga orang yang pusing duduk berlawanan arah kereta sebaiknya pilih kursi no 1-11. Di antara kursi no 11-12 di pasang TV untuk informasi dan hiburan BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia KAI menambah 10 fasilitas baru untuk Kereta Api Argo Parahyangan. Ini dilakukan guna memberikan kenyamanan bagi para pengguna moda transportasi massal tersebut. "Fasilitas pada rangkaian KA baru tersebut terus kami tingkatkan untuk memenuhi harapan pengguna jasa KAI," ujar Manajar Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus dalam siaran tertulisnya, Jumat 2/3. Kereta baru ini berkapasitas penumpang sebanyak 400 tempat duduk per rangkaian trainset, terdiri dari delapan kereta eksekutif, satu kereta makan restorasi, dan satu kereta pembangkit. Ada 10 fasilitas baru yang dapat dinikmati masyarakat untuk KA Argo Parahyangan baru ini, pertama bodi stainless steel yang lebih tahan karat dan cat stripping yang minimalis. Kedua, penambahan jumlah toilet. Pada masing-masing kereta atau gerbong ada dua buah yang terletak bersebelahan. Ini berbeda dengan toilet pada kereta- kereta yang ada sebelumnya, yakni toilet hanya ada di salah satu sisi saja. Ketiga, para pelanggan setia KAI juga semakin nyaman dengan adanya sandaran kaki yang lebih fleksibel, lampu tidur dan baca, meja mini yang bisa dilipat di sandaran tangan, serta bagasi kabin yang ada pembatasnya untuk tiap-tiap penumpang. Keempat, multimedia. Sebanyak empat buah layar monitor terpasang di dalam setiap kereta. Dua unit monitor berukuran 32 inci terpasang di ujung depan dan belakang, serta dua layar berukuran 19 inci menggantung di langit-langit kereta. Kelima, audio jack. Untuk mendengarkan suara dari monitor tersebut, penumpang tinggal memasukkan earphone atau headset ke lubang audio jack yang ada di setiap tempat duduk. Fasilitas ini diberikan KAI untuk memenuhi privasi setiap penumpang akan suara yang keluar dari tayangan monitor tersebut. Keenam, meja lipat. Pada setiap tempat duduk, penumpang bisa menggunakan meja lipat yang diambil dari sandaran tangan masing-masing. Ketujuh, mushala. Di dalam kereta restorasi, KAI memfasilitasi penumpang yang hendak menjalankan ibadah salat dengan menyiapkan ruang mushala yang lebar, dilengkapi dengan rak berisi sarung dan mukena serta cermin yang menempel di dinding. Delapan, CCTV. Untuk menunjang keselamatan dan keamanan, rangkaian kereta baru ini dilengkapi dengan dua buah CCTV dan dua buah tangga yang menempel di masing-masing kereta atau gerbong untuk pijakan keluar kereta jika diperlukan dalam kondisi darurat. Selain itu, di lantai kereta juga disematkan jalur evakuasi yang bisa berpendar dalam kondisi gelap. Sembilan, smoke-detector. Kereta baru ini tidak akan membiarkan penumpang menikmati asap rokok. Jadi apabila ada seseorang yang merokok di sana, alarm secara otomatis akan berbunyi. Terakhir, naik dan turun bisa di Stasiun Kiaracondong. Penumpang bisa naik dan turun dari Stasiun Kiaracondong, padahal sebelumnya, stasiun ini digunakan untuk kereta kelas ekonomi. Tapi khusus untuk kereta eksekutif Argo Parahyangan ada pilihan naik di Stasiun Kiaracondong. "Kami berharap rangkaian baru KA Argo Parahyangan ini sebagai salah satu alternatif moda transportasi yang nyaman," katanya. sumber antara Di tahun 2019, saya sendirian ke Bandung dengan KA Argo Parahyangan. Tahun 2022 ini, saya mengajak mama yang sudah berusia 84 tahun untuk ikut Bandung. Teman mengomentari kalau saya nekat bener mengajak orangtua ke Bandung di akhir pekan. Mengingat Bandung sekarang sama ramainya seperti sebelum Covid. Akhirnya saya memutuskan untuk cuti hari Kamis hingga Jumat. Jadi, lumayan lah pas di hari-hari kerja dan pulang di hari Sabtu balik ke Jakarta. Yang jadi persoalan tentunya buat saya karena jarang banget traveling, apa ada lift ya di stasiun Gambir sama Stasiun Bandung? Saya iseng email ke CS KAI menanyakan hal ini. Jawaban dari mereka bisa langsung meminta tolong pada petugas yang ada di tempat. Wah, jawabannya menggantung ya... Tapi, first thing first, mari pesan tiket perjalanan terlebih saya, kita bisa memilih tempat duduk yang diinginkan di dalam kereta. Tapi saat itu saya telah memesan tiket dengan rentang waktu yang lumayan jauh. Kali ini, tiket baru saya pesan kurang lebih seminggu sebelum tanggal keberangkatan. Sebenarnya bisa memilih mau duduk di mana, selama masih ada ketersediaan. Seperti pas saya pesan, kursi telah banyak terisi oleh penumpang lain. Jadi, terima pasrah saja. Tapi, saya mau tetap bikin catatan kecil nih, seandainya di lain waktu ada kesempatan pergi ke Bandung lagi. Catatan ini jadi rangkaian dari yang berikutPergi sendirianKamu tipe yang maunya foto-foto pemandangan dari jendela kereta api atau justru lebih memilih tempat duduk yang tidak dekat jendela? Tempat duduk yang dekat dengan jendela adalah bagian A & D. Jika kamu lebih suka dekat jendela, maka tempat duduk dengan pemandangan yang okeBerangkat dari Jakarta menuju Bandung; pilih tempat duduk bagian dari Bandung menuju Jakarta; pilih tempat duduk bagian jelas lebih memilih duduk dekat jendela, karena lokasi electric plugs ada di dekat dengan manula dan bawa kursi perjalanan sebelumnya, saya mencoba juga beli tiket untuk kelas ekonomi. Dan buat saya sih kurang nyaman. lutut mentok sama kursi yang di depan. Kalau duduk dekat jendela, alamat yang di sebelah harus berdiri dulu sebelum kita bisa keluar mau ke restroom misalnya. Karena saya pergi sama ibu yang sudah sepuh, saya memilih kelas Eksekutif. Hanya beda sedikit dengan kelas ekonomi, tidak sampai Rp lah. Keuntungannya, jarak antara tempat duduk yang kita tempati dengan seat yang berada di depan kita itu lebih luas. Ya, gak luas-luas amat, tapi termasuk yang membuat nyaman. Mengingat durasi perjalanan yang memakan waktu kurang lebih sekitar 3 jam. Saya sempat ragu apakah membawa kursi roda itu masuk dalam kategori barang masuk bagasi? Ada sih peraturan mengenai bagasi di sini untuk jelasnya. Jadi, saya kudu memastikan kursi roda yang saya bawa bisa dilipat sepanjang perjalanan, agar tidak mengganggu penumpang lain. Untuk keberangkatan saya mendapatkan tiket gerbong 1, seat 1A & 1BUntuk kembali ke Jakarta dari Bandung, saya mendapatkan tiket gerbong 1, seat 3C & you can see, not a best seat buat melihat-lihat pemandangan. Tapi, mari kita lewatkan saja bagian itu. GAMBIR - BANDUNG ETD belum tahu sebenarnya lokasi lift di sebelah mana, saya memutuskan berangkat lebih pagi. Jam saya sudah mencari-cari taksi dong lewat apps. Kami pun turun di area keberangkatan. Di area ini banyak banget tempat makan dan nongkrong antara lain Starbucks, Bakmi GM dan macem-macem deh. Berikut lokasinya KAI ACCESSBelajar dari pengalaman yang sebelumnya, saya pun install KAI ACCESS. Tiket yang sebelumnya sudah saya beli lewat aplikasi lain, bisa ditambahkan di aplikasi KAI ACCESS. Tiket yang aktif akan muncul di apps KAI ACCESS seperti ini Pada hari keberangkatan saya cetak e-ticket. Walau kata-katanya dicetak, tapi maksudnya tidak perlu dicetak dalam bentuk fisik. Dalam apps, akan ada barcode untuk discan petugas nanti. Click E-Boarding Pass yang akan tersedia pada saat 2 jam sebelum keberangkatan. Penampakan tiketnya seperti ini. Nanti barcode akan discan petugas sebelum kita bisa masuk ke area tunggu. Jangan lupa siapkan KTP masing-masing ya jika yang berangkat lebih dari 1 orang. Karena sekarang ini masih dalam situasi pandemik, pastikan juga kalian sudah mendapatkan vaksinasi booster. Tidak usah ribet cetak sertifikat vaksin, karena akan ketahuan saat petugas scan barcode tiket. Sambil menunggu tiket dan identitas diri dicek, saya sekalian bertanya, apakah ada lift? Ternyata ada, walau hanya 1 di area kedatangan. Tapi petugas langsung membantu mendorong kursi roda ibu saya hingga kami sampai di peron. Bapak petugas juga membantu cek ke rekan-rekannya, di area mana kami bisa menunggu agar tidak terlalu jauh dari gerbong keretanya. Satu-satunya lift di stasiun GambirKebetulan juga, menunggunya tidak terlalu jauh dari lift ini; yang ternyata hanya ada lift ini saja. Saat pulang nanti, kami juga menggunakan lift ini. Untuk naik kereta, menemukan tempat duduk, semuanya siap membantu. Mulai dari petugas kebersihan, porter, petugas keamanan sampai kru kereta api juga langsung turun tangan. Dan kami lega banget karena di belakang tempat duduk ada area untuk meletakkan kursi roda. Kekurangannya, jendelanya gelap ya, jadi susah mau foto pemandangan HALAH!. Kekurangan lain adalah kami terlalu jauh untuk ke restroom dalam gerbong yang sama. Namuuuun, kami dekat dengan restroom di gerbong belakang kami. Jadilah sebelum kereta melaju kami pun buru-buru menggunakan restroom. TIBA DI BANDUNGSampai di Bandung pun, ada petugas yang membantu ibu saya turun dari kereta dan membantu mendorong kursi roda. Tapi di sini kami ada kesalahan komunikasi. Karena saya tidak menyangka dijemput sama teman, saya hanya mendengar sambil lalu perkataan petugas kalau kami akan keluar dari pintu Selatan. Padahal saya foto loh, pas mau keluar, dan kami ini sebenarnya keluar dari pintu MAXX COFFEE - PINTU UTARA Stasiun BandungMenuju pintu keluar dari gerbang utara ini melewati antara lain MAXX COFFEE. Tapi karena sudah lega sampai di Bandung dengan selamat, saya tidak bertanya lebih lanjut. Travelator Stasiun BandungDan saya senaaang banget, di stasiun Bandung ini ada travelator. Jadi memudahkan bagi penumpang yang menggunakan kursi roda. Seorang teman juga sudah menginformasikan hal ini sih dan setelah melihat sendiri rasanya wow, salut deh sama Stasiun KAI Bandung. !Pintu Utara - bisa keluar dari sini, bisa masuk juga dari sini. Supaya jangan lupa di lain hari, saya sematkan juga deh di sini pintu utara Stasiun Bandung. PULANG dari BANDUNG ke JAKARTAKarena sudah yakin akan naik KA dari pintu Selatan, maka sekitar 1,5 jam sebelum waktu keberangkatan, saya dan mama pun menuju stasiun KAI Bandung. Jelas, sudah tidak perhatian lagi kalau nama jalannya pun St. Bandung lewat Pintu SelatanSaya baru sadar dong, kami masuk dari gerbang yang berbeda karena tipe-tipe penumpangnya lebih terlihat penduduk lokal daripada turis dadakan seperti saya. Dari barang bawaan terlihat lebih sedikit, seperti tas selempang atau ransel kecil. Sementara turis-turis lokal kayak saya banyak yang bawa koper. Lalu cara mereka lari-lari masuk ke peron, itu seperti kalau saya berusaha mengejar busway yang akan masuk ke terminal. Tapi sudah terlanjur, jadi on the spot saya langsung cetak e-boarding pass seperti waktu keberangkatan dan ikut mengantri bersama penumpang lain. Pas petugas scan tiket dan cek KTP, dia langsung memberi petunjuk, begitu lewat pemeriksaan langsung ke sebelah kanan. Tapi berbeda dengan saat kedatangan ketika banyak petugas yang jaga, kali ini tidak ada. Saya pun harus mendorong sendiri kursi roda mama hingga ke travelator. Makin senewen karena di belakang saya gedebak gedebug para penumpang yang berusaha agar tidak ketinggalan kereta. Dan mereka permisi untuk melewati saya, kebayang kan jalur travelator yang sudah penuh dengan kursi roda dan mereka berusaha agar bisa lewat? Rusuh lah pokoknya situasinya, mereka panik dan saya juga jadi senewen. Ya, memang kursi rodanya bisa dikunci posisinya, tapi bukan berarti gampang digeser ke kiri dan ke kanan. Karena posisi travelator ini kan sedang naik ke atas, bukan dalam keadaan rata yang aman damai sejahtera. Lalu ketika sudah hampir tiba di ujung travelator, saya melirik ke sebelah kanan. Ada cowok yang berdirinya mepet banget, sepertinya dia tengah bersiap untuk tancap gas menguber kereta. Saya langsung minta tolong untuk membantu mendorong kursi roda begitu tiba di ujung travelator. Begitu sampai, kami berdua mengerahkan tenaga mendorong kursi roda. Dan ketika saya menengok untuk mengucapkan terima kasih, cowok tersebut sudah kabur. Semoga dia tidak ketinggalan kereta gara-gara menolong saya dan mama ya...Setelah kehebohan tersebut, saya langsung bahagia banget begitu melihat ada petugas. Saya memperlihatkan tiket dan ia pun mengambil alih mendorong kursi roda. Kami diantarkan sampai masuk ke dalam gerbong KA Argo Parahyangan. Dan kami masih punya waktu 45 menit untuk bersantai. Dari tempat duduk 3C & D. Sayangnya kali ini tempat duduk kami terletak jauh dari restroom, padahal terletak di gerbong yang sama. Saya pun terpaksa menitipkan kursi roda pada penumpang di kursi 1C. Kami sendiri mendapatkan tempat duduk di 3C & 3D. Untungnya, bapak di kursi 1C tidak keberatan kami menitipkan padanya. Jadi, jika membawa kursi roda, memang paling aman mendapatkan tempat duduk paling belakang atau paling depan. Yang saya hapal yang paling depan no 1A & saat sampai di stasiun KeretaWalau barang bawaan tidak banyak, sebaiknya sewa saja porter. Mereka akan dengan senang hati memberi informasi, di mana area yang banyak tempat makan, musholla, mini market sampai kursi pijat. Karena tempat makan dan tentu saja oleh-oleh, lebih banyak berada di area keberangkatan. Sekalian juga menanyakan, di mana sebaiknya memanggil taksi. Jangan memanggil taksi di area keberangkatan ya. Kebanyakan mereka berada di area lain, di mana para penumpang baru saja tiba.